Perbedaan Ayam Hutan Merah Asli Dan Hibrida
Perbedaan Ayam Hutan Merah Asli Dan Hibrida
karakteristik perbedaan yang paling signifikan khususnya bagi ayam jantan dewasa
Ada beberapa cara untuk mengenali perbedaan antara Ayam Hutan Merah yang asli atau ayam hutan liar dan Ayam Hutan Campuran. Antara karakteristik perbedaan yang paling signifikan khususnya bagi ayam jantan dewasa adalah:
1) EKOR SISIR AYAM HUTAN
Ayam Hutan Asli hanya memiliki ekor sisir atau ekor pipi maksimum 4 helai per sisi ekornya, sedangkan ayam Hutan Campuran kebiasaannya memiliki lebih dari 4 helai.
Misalnya ayam hutan hibrida yang memiliki ekor sisir sebanyak 4 lembar sama sebagaimana ayam hutan yang asli. Namun, bentuk muka, jengger dan juga bentuk tubuhnya jelas terlihat berbeda dengan bobot badan mencapai 800 gram. Ayam hutan ini merupakan generasi ke 2 atau lebih dikenal sebagai "ayam hutan dua lapis" yakni salahsatu dari kakek atau neneknya merupakan ayam hutan yang asli atau ayam hutan liar. Sementara ayah dan / atau ibunya dikenal sebagai "ayam hutan satu lapis".
2) MUSIM KAWIN AYAM HUTAN
Masa aktif kawin atau mereproduksi bagi Ayam Hutan Asli adalah sekitar bulan Februari sampai bulan Mei dan dapat berlanjut hingga bulan Agustus. Dengan kata lain, proses kawin, bertelur dan mengeram bagi Ayam Hutan Asli hanya terjadi pada musim panas saja. Sedangkan untuk Ayam Hutan Campuran/bukan ayam hutan asli, periode atau masa pembiakkannya adalah sepanjang tahun.
3) STRUKTUR BULU AYAM HUTAN
Ayam Hutan Asli memiliki struktur bulu yang mengkilap, rapi dan sempurna ketika musim kawin. Setelah musim kawin berlalu, sebagian bulu tekuk dan ekornya akan gugur dan warnanya juga akan terlihat kusam, pudar dan tidak menarik. Sedangkan untuk Ayam Hutan Campuran/bukan ayam hutan asli, struktur bulunya hampir sama sepanjang tahun dan tidak mengalami keguguran bulu pada bagian tekuknya. Bagi Ayam Hutan Asli betina dewasa, warna keseluruhan bulu badannya adalah hijau gelap, sedangkan Ayam Hutan hibrida betina, sebagian besar memiliki bulu tubuh berwarna hijau cerah dengan warna merah kekuningan terutama sekali pada bagian tekuknya. Pada umum nya anak - anak Ayam Hutan Asli yang berumur sekitar 2-4 minggu, sayapnya lebih panjang bila dibandingkan dengan sayap anak Ayam Hutan Hibrida dan itu terlihat seakan - akan seperti burung puyuh. Anak Ayam Hutan Asli juga mampu terbang dengan ketinggian 1 sampai 3 meter pada usia 1 minggu. Sementara bagi anak Ayam Hutan Asli yang baru menetas, anak ayam hutan ini juga suka sekali berlari-lari dan sulit untuk ditangkap dibandingkan anak Ayam Hutan Campuran.
4) BENTUK BADAN AYAM HUTAN
Ayam Hutan Asli memiliki bentuk tubuh yang sangat ramping dan terlihat seakan-akan siap untuk terbang atau berlari. Berat badannya adalah sekitar 600 gram. Ayam Hutan Campuran kebanyakan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan tidak ramping. Bobot badannya banyak melebihi dari 1kg. Bagi Ayam Hutan liar yang tidak asli, struktur rangka dan dadanya lebih besar dan berat badannya adalah sekitar 700 gram dan dapat mencapai sampai hampir 1kg meskipun fitur-fitur lain yang ada padanya menyamai Ayam Hutan yang asli. Sementara ayam hutan yang disilangkan dengan ayam Serama kebiasaannya akan lebih menyerupai Ayam Serama dan ayam ini tidak dikategorikan sebagai ayam hutan. Menurut keterangan seorang warga Indonesia yang berasal dari Surabaya, ayam hutan merah liar yang ada diIndonesia seperti dijawa, pulau Sumatra dan kepulauan - kepulauan lainnya umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan ayam hutan merah yang ada di Surabaya.
5) SUARA AYAM HUTAN
Suara kokokan Ayam Hutan Asli adalah lebih kecil dan melengking serta sangat pendek dibandingkan dengan Ayam Hutan Campuran. Ayam Hutan Asli juga hanya aktif berkokok pada musim kawin sementara ayam Hutan Campuran berkokok sepanjang masa.
6) JENGGER AYAM HUTAN
Ayam Hutan Asli biasanya memiliki jengger bergerigi 6, berukuran kecil, sedikit tipis dan berbintik kecil. Ukuran dan panjang geriginya yaitu tidak paralel yang mana setengah dari jengger yakni 3 gerigi yang dekat dengan paruhnya berukuran kecil berbentuk seperti 3 buah bukit dan separuh lagi berukuran besar berbentuk seperti 3 buah gunung. Panjang jenggernya juga tidak melewati level cuping telinga. Sedangkan Ayam Hutan Campuran, Ayam Kampung atau ayam lokal yang lain tidak memiliki bulu seperti yang disebutkan. Ayam Hutan liar yang memiliki jengger bergerigi paralel seperti ayam Hutan Campuran atau ayam Kampung dikhawatirkan telah mengalami beberapa proses persilangan dengan ayam lokal termasuk ayam Hutan Campuran. Keaslian ayam hutan yang memiliki bulu seperti ini juga bisa diperdebatkan meskipun hidup bebas didalam hutan. Namun, perbandingan ukuran jengger adalah lebih utama dari membandingkan bentuk geriginya.
7) CUPING TELINGA AYAM HUTAN
Cuping telinga Ayam Hutan yang Asli berukuran kecil, berwarna putih dan kompak. Strukturnya juga lebih halus dan lembut bila dibandingkan cuping telinga Ayam Hutan Campuran yang agak kasar dan memiliki berbagai ukuran. Ayam Hutan liar yang memiliki cuping telinga berwarna merah dianggap sebagai ayam hutan yang tidak sempurna/tidak asli. Cuping telinga yang berwarna putih merupakan "trademark" bagi Ayam Hutan Merah.
8) KAKI AYAM HUTAN
Bentuk kaki Ayam Hutan yang asli adalah kurus dan lonjong. Sisik kakinya juga agak kecil. Warna kakinya adalah kelabu kehitaman. Sedangkan Ayam Hutan Campuran biasanya memiliki kaki dan sisik yang lebih besar berwarna abu-abu atau hijau. Ayam Hutan Campuran yang memiliki kaki berwarna kuning atau putih tidak dianggap sebagai ayam Hutan. Namun, ada juga pihak yang mengklaim bahwa spesies ayam hutan asli yang telah mencapai usia yang sangat tua akan memiliki kaki yang berwarna putih. Sementara ayam hutan yang disilangkan dengan ayam Katik atau ayam Kapan biasanya memiliki kaki yang lebih pendek.
9) TAJI AYAM HUTAN
Taji Ayam Hutan yang Asli berukuran kecil dan meruncing, sedangkan Ayam Hutan Campuran memiliki taji yang lebih besar dan kurang meruncing.
10) KEJINAKKAN AYAM HUTAN
Ayam Hutan yang asli agak sulit untuk dijinakkan dan dapat dikatakan mustahil untuk memeliharanya secara lepas bebas. Sedangkan Ayam Hutan Campuran atau Ayam Hutan Liar yang tidak asli masih bisa dijinakkan dan dipelihara secara terbuka atau bisa di lepas bebas.
Demikianlah informasi mengenai perbedaan ayam hutan merah asli dengan Ayam hibrida, data peternakan ayam ini kami olah dari berbagai sumber.
Demikianlah informasi mengenai perbedaan ayam hutan merah asli dengan Ayam hibrida, data peternakan ayam ini kami olah dari berbagai sumber.
Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Ayam Hutan Merah Asli Dan Hibrida"
Posting Komentar