Mengenai berbagai macam jenis hewan atau jenis jenis burung
PETERNAKAN- Burung Puyuh nama latinnya Coturnix coturnix dengan bentuk ukuran tubuh kecil, puyuh adalah jenis burung yg tidak bisa terbang ciri-ciri lainnya dari puyuh yaitu potongan kaki yg pendek. Burung puyuh adalah jenis burung yang hidup Liar, pada tahun 1870 di amerika serikat burung puyuh untuk pertama kalinya berhasil di budidayakan, setelah itu puyuh terus dikembang biakkan dan akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia. di negara Indonesia burung puyuh mulai dikenal dan dijadikan sebagai unggas peternakan sejak tahun 1979, sampai sekarang di indonesia puyuh sudah menjadi sebagai unggas peternakan yg sangat mudah untuk dijumpai.
Makanan utama puyuh adalah biji-bijian akantetapi puyuh juga pemakan serangga. burung puyuh pada umumnya membuat sarang di atas permukaan tanah, burung puyuh memiliki kemampuan untuk lari dengan kecepatan yang cukup tinggi akantetapi dengan jarak tempuhnya yang tidak telalu jauh atau jarak yang pendek. burung puyuh sangat mudah dalam dibudidayakan atau diternakkan.
SENTRAL PETERNAKAN
Di Indonesia daerah yang menjadi sentral atau pusat peternakan puyuh banyak terdapat di daerah Sumatera, Jawa Timur, Jawa Barat, dan wilayah Jawa Tengah.
JENIS
Klasifikasi ilmiah burung puyuh | ||
Kerajaan | : | Animali |
kelas | : | Aves |
Famili | : | Phasianidae |
Sub Famili | : | Phasianinae |
Ordo | : | Galiformes |
Sub Ordo | : | Phasianoidae |
Species | : | Coturnix-coturnix Japonica |
Genus | : | Coturnix |
MANFAAT
- Daging dan Telurnya memiliki nilai gizi yang tinggi dan rasa daging yang enak
- Bulunya banyak digunakan sebagai bahan kerajinan ataupun sebagai perabot rumah tangga
- Kotorannya dijadikan sebagai pupuk kompos dan digunakan sebagai pupuk tanaman atau pupuk sayuran
PERSYARATAN LOKASI UNTUK BUDIDAYA PUYUH
- Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit
- Lokasi mempunyai transportasi dan jalur-jalur pemasaran
- Lokasi jauh dari pemukiman penduduk dan keramaian
- Bukan daerah yang sering terjadi banjir
- Daerah yang mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA PUYUH
Sebelum kegiatan usaha beternak puyuh dimulai, maka seorang peternak harus atau wajib mengetahui 3 (tiga) unsur produksi yaitu sebagai berikut :
- pengelolaan usaha peternakan
- pembibitan
- makanan ternak atau pakan
- MENYEDIAKAN SARANA DAN PERALATAN
KANDANG PUYUH
Yang perlu diperhatikan dalam perkandangan yaitu temperatur kandang, temperatur yang baik atau normal adalah berkisar antara 20 hingga 25 derajat C dan kelembaban kandang berkisar 30 sampai 80 persen, untuk penerangan kandang puyuh pada siang hari cukup 25 sampai 40 watt, dan pada waktu malam hari 40 sampai 60 watt (Catatan : hal ini berlaku apabila cuaca mendung atau pada musim hujan). Letak kandang harus diatur supaya cahaya sinar matahari pagi bisa masuk kedalam kandang ternak.
Model/jenis kandang pada peternakan puyuh ada 2 (dua) macam yang umumnya diterapkan yaitu sistem litter atau lantai sekam dan sistem kandang sangkar atau batere. Luas ukuran kandang untuk 1 m2 bisa diisi 90 hingga 100 ekor anak puyuh, kemudian menjadi 60 ekor puyuh untuk umur 10 hari hingga lepas masa anakannya dan terakhir menjadi 40 ekor/m2 hingga masa bertelur.
Kandang yang umumnya dipakai dalam beternak burung puyuh adalah seperti dibawah ini :
- Kandang induk pembibitan puyuh
- Kandang induk puyuh petelur
- Kandang untuk anak burung puyuh atau umur stater
- Kandang untuk burung puyuh pada umur 3 sampai 6 minggu dan umur lebih dari 6 minggu
Kandang ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan dan produktifitas induk puyuh dalam menghasilkan telur. Besar atau luasnya ukuran kandang puyuh yang akan dipakai harus sesuai dengan banyak atau jumlah induk puyuh yang akan diternak atau dipelihara. yang ideal untuk satu ekor burung puyuh yang dewasa memerlukan luas kandang 200 m2.
Fungsi kandang ini sebagai kandang yang digunakan untuk induk pembibit burung puyuh. Kandang induk untuk puyuh petelur mempunyai ukuran, bentuk, dan keperluan peralatan yg sama.
Fungsi atau kegunaan kandang ini adalah dipakai pada waktu anak burung puyuh pada usia starter, yaitu mulai dari umur satu hari hingga dengan umur dua sampai tiga minggu. Disamping itu kandang ini memiliki fungsi untuk menjaga supaya anak burung puyuh yang masih membutuhkan pemanasan itu tetap mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhannya. Maka kandang ini harus dilengkapi dengan alat pemanas. Umumnya ukuran yang sering dipakai adalah panjang 100 cm, lebar 100 cm, tinggi 40 cm, dan tingginya kaki 50 centimeter. dan cukup memuat 90 hingga 100 ekor anak burung puyuh.
Bentuk dan juga ukuran maupun peralatannya sama seperti pada kandang untuk induk puyuh petelur.
PERALATAN KANDANG PUYUH
Peralatan yang dibutuhkan pada peternakan puyuh sama halnya seperti pada budidaya jenis unggas lainnya berupa tempat minum, tempat makan, tempat bertelur dan juga tempat obat-obatan.
- PENYIAPAN BIBIT PUYUH
Ada 3 (tiga) unsur produksi dalam usaha peternakan puyuh yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh seorang peternak sebelum memulai usaha, yaitu :
- bibit atau pembibitan
- pakan (ransum)
- pengelolaan usaha peternakan.
Pada pemilihan bibit puyuh harus disesuaikan tujuan pemeliharaannya, dalam usaha peternakan puyuh ada 3 (tiga) macam tujuan dari pemeliharaannya, yaitu sebagai berikut:
- Untuk memproduksi telur konsumsi, maka sebaiknya dipilih bibit burung puyuh jenis ketam betina yg sehat.
- Untuk memproduksi daging burung puyuh, maka anda pilih bibit puyuh yang jantan dan burung puyuh petelur afkiran.
- Untuk memproduksi telur tetas atau pembibitan, maka dipilih bibit burung puyuh yang betina yg baik produksi telurnya dan burung puyuh jantan yg sehat dan yang siap membuahi burung puyuh betina.
- PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
- Sanitasi
- Pengawasan Terhadap Penyakit dan Viru
- Pemberian Pakan
- Pemberian Obat dan Vaksinasi
Untuk mencegah supaya tidak timbulnya penyakit pada burung puyuh, maka kebersihan lingkungan sekitar kandang harus dijaga dan vaksinasi terhadap burung puyuh harus dilakukan sedini mungkin.
Pengontrolan terhadap penyakit harus dilakukan setiap saat dan jika ada tanda-tanda yg kurang sehat terhadap burung puyuh maka harus segera dilakukan pengobatan sesuai aturan.
Pakan atau ransum yang dapat diberikan kepada burung puyuh ada beberapa jenis, yaitu seperti : bentuk pallet, tepung dan biji-bijian. Pemberian pakan untuk burung puyuh anakan diberikan sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari yaitu pada pagi dan siang hari dan untuk burung puyuh remaja atau puyuh dewasa diberikan pakan hanya satu kali dalam sehari yaitu pada pagi hari. sedangkan pemberian minum untuk anak burung puyuh pada bibitan harus terus-menerus.
Pada saat umur 4 hingga 7 hari burung puyuh di vaksinasi atau pemberian obat dengan dosis separuh dari dosis untuk ayam. Vaksin/Obat bisa diberikan melalui tetes mata ataupun melalui air minum. Vaksinasi harus segera dilakukan jika burung puyuh tampak gejala-gejala kurang sehat atau sakit.
P A N E N PUYUH
Hasil Utama Panen Burung Puyuh
Dalam usaha pemeliharaan atau beternak burung puyuh petelur, maka yang menjadi hasil utamanya yaitu telurnya yang dapat dipanen setiap harinya itu akan didapat selama masa produksi berlangsung.
KUMPULAN BURUNG CIBLEK
PETERNAKAN – Burung ciblek bernama latin Prinia familiaris, burung ciblek memiliki keunggulan paling menonjol ini dapat dilihat dari perawakan imut dan gerakan nya yang sangat lincah. Burung Ciblek atau disebut juga Prenjak merupakan salah satu jenis burung yang mempunyai suara unik dan khas. Ada beberapa macam jenis burung ciblek yang cukup populer di Indonesia, diantaranya adalah ciblek jawa, ciblek sawah, ciblek gunung dan ciblek tambak. Namun, wilayah penyebaran burung ciblek tidak sepenuhnya ada di berbagai pulau di Indonesia, Karena burung ciblek atau prenjak memang burung endemik yang cukup banyak ditemukan di pulau Jawa, pulau Sumatera dan pulau Bali.
Burung ciblek agak mirip dengan burung pipit dan burung gereja. burung prenjak/burung ciblek juga sangat mudah bersahabat dan juga beradaptasi dengan lingkungan manusia, bahkan burung ciblek sering berkeliaran di pemukiman penduduk untuk mencari makanan, makanan yang disukai burung ciblek seperti serangga kecil, ulat dan kroto.
Burung ciblek akan membangun sarangnya dengan menggunakan serat tumbuhan atau dari rerumputan yang sudah kering dan kemudian diletakkan pada semak belukar dengan jarak jangkauan mencapai hingga 1,5 meter dari tanah.
Dibawah ini adalah kumpulan jenis-jenis burung ciblek :
1. Ciblek Sawah atau Prenjak Padi
Diantara banyak jenis ciblek, ciblek sawah memiliki ciri khas yang lebih mudah untuk dikenali. burung ciblek sawah lebih sering berkeliaran di sawah-sawah ataupun di ladang jagung untuk mencari makanan. Ciblek sawah memiliki kicau yang terkesan lebih lirih, bahkan kicauannya menyerupai bunyi jangkrik atau menyerupai suara anak ayam. Perbedaan juga dapat dilihat dari segi bentuk tubuh yang dimilikinya, sebab ciblek sawah tidak mengangkat ekor pada saat berkicau.
2. Ciblek Tambak
Terdapat 2 macam varian warna untuk jenis burung ciblek tambak, yang pertama warna bulunya dominan putih dan abu-abu. Kemudian warna putihnya terdapat di bagian leher hingga perut. Sedangkan untuk jenis kedua memiliki perpaduan yaitu warna bulu putih kekuningan. Warna kuning terdapat di bagian pantat dan di bagian punggung hingga ekornya berwarna putih kecoklatan.
3. Ciblek Jawa atau Prenjak Jawa
Burung Ciblek Jawa atau prenjak jawa merupakan jenis ciblek yang memiliki panjang tubuh dari ekor sampai kepala 13 centimeter. Hampir seluruh bulu pada bagian atas berwarna coklat kehijau-hijauan. Selain itu, pada leher dan dada mempunyai warna putih serta perut sampai pantat bewarna kekuningan. Ciri khas yang sangat mudah untuk dikenali yaitu garis hitam putih yang terdapat pada ekor dan pada kedua sayapnya. Burung ciblek ini biasanya kerap dijumpai di perkebunan teh, hutan mangrove, ladang terbuka dan perbukitan.
4. Ciblek Gunung
Ciblek gunung atau Prinia atrogularis juga merupakan salah satu jenis burung ciblek yang tidak kalah eksotis. burung ciblek jenis ini lebih banyak ditemui pada dataran tinggi seperti di pegunungan dan di perbukitan. Kemudian perbedaan juga terlihat pada warna bulu yang dimilikinya. Baik pada leher, di dahi sampai pada bagian punggungnya yang bewarna keabu-abuan dan untuk selebihnya hampir seluruh tubuhnya mempunyai warna coklat kekuning-kuningan.
Untuk membedakan jenis kelamin burung ciblek antara ciblek jantan dengan ciblek betina berikut uraiannya yang bisa kita lihat.
Cara Membedakan Ciri Ciblek Jantan dan Ciblek Betina
Ciri-ciri Burung Ciblek Gunung Jantan
(1) Kepala agak besar dibanding betina dan motif lirik-lirik pada bagian atasnya telihat lebih jelas, (2) Warna bulu lebih mengkilap seolah seperti tersiram minyak, (3) Pen dubur terlihat menonjol kedepan dan bulu lebih banyak, (4)Paruh tampak tebal kokoh dan agak berwarna lebih gelap, (5) pada bagian tenggorokan terdapat warna kuning yang lebih mengkilap, (6)Mempunyai ukuran kaki relatif besar dan berwarna kecoklatan, (7)Bulu pada bagian bawah perut tampak lebih bersih.
Ciri-ciri Burung Ciblek Gunung Betina
(1)Ciblek betina pen dubur tidak menonjol dan bulunya tidak banyak. (2)Kepala relatif kecil dan motif pada bagian atasnya terlihat samar-samar.(3)Ciblek Betina bulu tubuh cenderung berwarna kusam. (4)Paruh lebih tipis dan berwarna coklat muda atau warna mendekati merah muda. (5)pada tenggorokan bagian dalam terdapat warna kuning muda. (6)Ciblek betina bulu yang terdapat di bagian bawah perut tampak agak kusam. (7)Kaki yang betina relatif kecil dengan warna merah muda.
Ciri-ciri Burung Ciblek Kebun Jantan
(1)Mempunyai rambut hitam pada bagian atas mata dan tidak ada warna putih di sekitarnya, (2)Mempunyai bulu yang berwarna abu-abu lebih gelap, (3)Yang jantan kepala berukuran lebih besar, (4)Ukuran paruh lebih besar dan warna hitam di atasnya lebih pekat serta ujung paruh di bagian bawah ada hitamnya, (5)Kaki relatif besar, (6)Kuku hitamnya cenderung lebih gelap.
Ciri-ciri Burung Ciblek Kebun Betina
(1)Tidak mempunyai bulu rambut atau alis berwarna hitam di sekitar kepala, (2)paruh relatif tipis dan warna hitam pada bagian atas memudar serta ujung bagian bawahnya tampak samar-samar bahkan sampai tidak ada, (3)Terdapat bulu alis putih di sekitar kepala bagian atas matanya, (4)Kepala relatif kecil dan berbentuk lonjong, (5)Kaki cenderung kecil, (6)Kuku pada bagian kaki berwarna putih.
BURUNG CUCAKROWO(PYCNONOTUS ZEYLANICUS)
PETERNAKAN- Burung cucakrowo dengan nama ilmiah Pycnonotus zeylanicus merupakan salah satu dari anggota suku merbah atau disebut juga dengan cucak-cucakan dari familia Pycnonotidae yang juga suku burung pengicau dari Asia dan Afrika, dalam bahasa inggris burung cucak rowo dikenal sebagai Bulbuls. Burung cucakrowo kebanyakan mempunyai suara yang merdu dan kicauannya yang beraneka ragam, burung cucakrowo biasanya lebih sering berkicau pada pagi dan petang hari.
Tubuh berukuran sedang, burung-burung ini pada umumnya bertubuh agak ramping, leher pendek, dan ekor nya panjang.
Sebagian spesies dari burung ini mempunyai warna-warni yang cerah: merah, jingga, kuning, pada perut, dada atau seluruh tubuhnya. Namun, kebanyakan burung ini berwarna keabu-abuan, suram coklat zaitun atau kekuningan, dengan warna kuning, merah atau jingga di pantatnya. Baik pada Jantan maupun betina berwarna serupa.
Namun ada beberapa dengan memiliki warna hitam di kepala, jambul yg bisa digerak-gerakkan atau janggut putih.
Suku Merbah terutama yaitu burung pemakan buah-buahan dan pemakan serangga yang berukuran kecil. Disamping itu burung jenis ini juga sering berkelompok atau didapati berpasangan, burung-burung ini juga terkadang didapati bercampur dengan jenis yang lain.
Burung dari suku Merbah membuat sarang di atas pohon, berbentuk cawan dari rumputan, tangkai-tangkai daun atau serpihan daun, yang di campur dengan serat-serat lain. Burung jenis ini juga bertelur 2-3 butir.
Dari sebuah sumber menyebutkan bahwa Burung ini dimasukkan oleh IUCN kedalam hewan yang dilindungi karena populasinya dialam bebas yang terus menurun disebabkan oleh perburuan liar.
Burung cucakrowo memiliki ukuran sedang dengan panjang totalnya bisa mencapai 28centimeter. Terkait dengan ukuran, burung cucakrowo jantan mempunyai ukuran tubuh agak lebih besar dibanding yang betina.
Burung cucakrowo memiliki mata yang berukuran kecil dengan iris yg berwarna kemerah-merahan dengan paruhnya yang berbentuk lancip berwarna hitam.
Burung jenis ini mempunyai tingkatan suara yang biasa dikelompokkan oleh para penggemar burung hias dan hal tersebut biasanya berpengaruh pada saat individu burung yg bersangkutan diikutkan dalam sebuah perlombaan. Berikut ini beberapa tingkatan individu burung cucakrowo.
a. Engkel. Sebutan ini diberikan pada burung cucak rowo yang mempunyai kwalitas suara satu tingkat lebih tinggi dari pada burung cucak rowo gedongan. akantetapi, suara yang dihasilkan tidak senyaring jika dibandingkan suara burung lain.
b. Gedongan. Untuk sebutan ini diberikan pada burung cucak rowo yang memiliki suara kicauan hampir mirip seperti kicauan burung lain dan pada umumnya jenis gedongan ini mempunyai jenis kelamin betina yg kurang terlatih dan juga kurang terawat.
c. Engkel panjang. Sedangkan sebutan yang satu ini diberikan kepada cucak rowo jantan yang pandai berkicau, akantetapi suara kicauan yg dihasilkannya masih terdengar tanpa irama yang begitu jelas. Untuk jenis yang satu ini, pada umumnya kicauan yang dihasilkan akan semakin bagus jika perawatan lebih baik dan pelatihan dilakukan lebih sering.
CARA MEMBEDAKAN BURUNG CUCAKROWO JANTAN DAN BETINA
Ciri fisik
Cucakrowo Jantan: Kepala agak bulat, dengan bulu berwarna lebih tua, terlihat ada semacam belahan bulu; Bulu pada rahang lebih putih dan terlihat bersih cerah; Pada bulu punggung dan bulu sayap lebih abu-abu, terlihat garis-garis hitam putih lebih jelas; Ekor panjang dan menyatu; paruh terlihat lebih kokoh kuat; kemudian garis hitam di bawah mata terlihat lebih jelas.
Cucakrowo Betina: Kepala sedikit lebih datar, bulu berwarna lebih ringan, tidak ada belahan bulu seperti pada yang jantan; Bulu pada rahang lebih kotor, terlihat putih keabu-abuan; Garis hitam putih tidak begitu jelas; Ekor agak lebih pendek dan agak mengembang.
Perbedaan Tingkah Laku dan Gerakan
Bila dilihat dari tingkah laku dan gerakannya, burung ini bisa diketahui sekaligus membedakan antara yang jantan dan betina. Terutama bila cucakrawa telah jinak dan gerakannya sudah menunjukkan kebebasan tanpa ada rasa takut.
Cucakrowo Jantan: Gerakannya lebih agresif, seakan-akan terlihat berani; sering melompat, jika melihat lawan jenisnya seakan-akan merayu; gerakan kaki dan tubuh seakan-akan mau mengangkat ke atas dan ekornya mengarah ke bawah;
Cucakrowo Betina: Gerakan sedikit lebih lamban dan tampak halus; jika melihat lawan jenisnya betina akan menggerak-gerakkan sayap yg sedikit dikembangkan. kemudian paruh terbuka dan lidahnya digerak-gerakkan seperti anak burung yang minta disuapi induknya; Yang betina sambil mendekat menyuarakan kicauan yang lembut, kepala sering merendah ke depan serta merendah sejajar dengan punggungnya.
Perbedaan jenis kelamin burung cucakrowo dari suaranya
Bila dilihat dari kicauan atau suaranya, burung cucakrawa bisa dibedakan jenis kelaminnya.
Cucakrowo Jantan: Lebih sering mengeluarkan nada panggil tinggi, melengking dan keras; Banyak variasi irama yang sering diperdengarkan, Yang jantan jika berkicau berpasangan atau bersama akan memimpin irama nya.
Cucakrowo Betina: Suara terdengar besar, Variasi kicauan lebih monoton dan seakan-akan hanya mengikuti saja; Perbandingan ini akan terlihat jelas lagi jika dua burung, yang jantan dan betina, sedang bernyanyi bersaut sautan saling didekatkan. Akantetapi ada betina yang bisa bersuara doble atau ropel, sehingga dalam hal ini sulit untuk menentukan antara jantan dan betina.
BURUNG JALAK
PETERNAKAN- Jalak suren / jalak uren nama ilmiah: Gracupica contra adalah spesies jalak yang bisa dijumpai di benua Asia Tenggara dan India. Burung jenis ini biasanya ditemukan dalam kelompok dengan jumlah yang kecil di kaki lembah ataupun di dataran rendah.
Burung jalak suren mempunyai ukuran sedang sekitar lebihkurang 24 centimeter. Burung jalak suren bulunya berwarna hitam dan putih. sedangkan bagian yang berwarna putih seperti pada pipi, garis sayap, dahi, perut dan tunggir. Sedangkan bulu di bagian dada, tubuh bagian atas berwarna hitam namun pada remaja akan berwarna coklat dan warna hitam pada tenggorokan. Pada bagian Iris mata berwarna abu-abu. Paruhnya memiliki warna merah dengan ujung putih. kaki berwarna kuning. Untuk suaranya seperti teriakan yang ribut, riang dan sumbang.
Wilayah penyebaran Burung jalak suren yang ada di Indonesia paling banyak dijumpai di pulau Jawa, Sumatera dan Bali. Sedangkan untuk burung jalak bali kalimantan paling banyak ditemukan wilayah pulau kalimantan. Di alam liar, burung jalak suren lebih menyukai tempat-tempat dengan dataran rendah dan dekat dengan perairan, namun terkadang burung jalak suren kerap dijumpai di perbukitan pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut(dpl). Di habitat aslinya burung jalak, biasanya lebih memilih pohon-pohon yang besar dan pohon yang mempunyai lubang untuk dijadikan tempat tinggalnya dan sekaligus untuk digunakan sebagai tempat melahirkan anak-anaknya. Burung jalak pada masa reproduksi bisa menghasilkan sedikitnya 4 sampai 6 butir telur dan pada umumnya burung jalak akan mengerami telur selama 14 hari.
Untuk membedakan jenis kelamin dari burung jalak suren, dapat diamati dari suara kicauanya. Jika suara kicauan burung jalak suren terdengar lebih lantang dan mempunyai variasi maka dapat dikatakan bahwa burung jalak suren tersebut berkelamin jantan, sedangkan burung jalak suren yang betina mempunyai suara kicauan yang bernada sedikit lebih tinggi dengan banyak melengking. Bagi yang berminat atau berniat memelihara burung jalak suren , alangkah baiknya terlebih dahulu menentukan pemilihan jenis kelaminnya. Namun jika anda belum tahu ciri-ciri dari burung jalak suren jantan dan betina, maka ada baiknya bila anda menyimak beberapa informasi yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber.
Berikut ini ciri-ciri burung Jalak Suren Jantan:
Bentuk tubuh lonjong dan panjang, Ukuran tubuh relatif lebih besar, Paruh panjang dan kokoh, Kepala relatif besar dan bulat, Bulu yang terdapat di bagian kepala dada dan punggung berwarna hitam mengkilap, Bulu putih pada bagian bawah tubuh tampak lebih bersih, Warna yang terdapat di kulit bagian atas mata tampak lebih jelas dan cerah, Ekor panjang dan bulunya menyatu, Pada saat jambul kepala mengembang tampak lebih panjang dan melebar, Jemari kaki lebih kokoh dan juga panjang.
Berikut ini ciri-ciri burung Jalak Suren Betina:
Tubuh berbentuk bulat dan cenderung pendek, Ukuran tubuh cenderung kecil.
Kepala terlihat lebih ramping, Paruh lebih pendek, Warna hitam dan putih tampak lebih kusam, Bulu berwarna putih pada tubuh bagian bawah tampak kusam, Warna pada kulit bagian atas terlihat lebih pucat dan memudar, Jambul kepala pendek dan tidak lebar, Jari kaki lebih pendek, Ekor relatif pendek dan halus.
BURUNG MALEO
PETERNAKAN- Burung maleo atau sering juga disebut dengan nama maleo senkawor merupakan burung endemik, burung maleo hanya hidup secara alami di suatu kawasan lebih tepatnya di Pulau Sulawesi, dengan nama ilmiahnya yaitu Macrocephalon maleon.
Burung maleo endemik di hutan tropis pada wilayah dataran rendah pulau Sulawesi seperti di daerah Gorontalo (Pohuwato dan Bone Bolango) dan di pulau Sulawesi Tengah (Banggai dan Sigi). Pada saat ini, ladang peneluran burung maleo hanya ditemukan di wilayah yang memiliki geologi yg berhubungan dengan lempeng pasifik / Australasia. Burung maleo memiliki ciri yaitu tonjolan besar di atas kepalanya yang berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi panas guna untuk menetaskan telur-telurnya.
Burung Maleo bersarang di daerah yang berpasir terbuka atau di daerah sekitar pantai gunung berapi ataupun pada daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telur-telurnya. Besar telur burung maleo kira-kira 5 sampai 8 kali lebih besar dari pada telur ayam kampung.
Disebutkan pada saat ini populasi burung maleo di pulau Sulawesi diperkirakan lebih kurang sekitar 4000 sampai 7000 ekor saja. Burung Maleo di pulau Sulawesi telah terjadi penurunan populasi sekitar 90 % sejak tahun 1950-an.
Jenis burung ini tergolong burung yg hidup tidak berkelompok. Burung maleo cara hidupnya sangat unik, ke mana-mana burung maleo selalu berdua dengan pasangannya. Disamping itu Burung Maleo hidup secara monogami. Burung maleo pada saat ini terancam punah akibat perburuan manusia untuk mendapatkan daging dan telurnya, maka dari itu saat ini burung maleo menjadi hewan yang dilindungi di indonesia.
Sedangkan yang menjadi makanan burung maleo yaitu aneka biji-bijian atau buah-buahan, kumbang, semut serta berbagai jenis hewan kecil lainnya.
Karakteristik Morfologis Burung Maleo
Ukuran besar 55 hingga 60 centimeter, warna badan didominasi warna hitam dan di bagian perut putih kemerahan, dengan panjang ekornya sedang sampai panjang. Pada bagian muka kuning gundul dan tungkai abu-abu. sedangkan Mahkota abu-abu atau kekuningan tua tidak bertanduk.
Habitat Hidup Burung Maleo
Burung Maleo banyak dijumpai sepanjang sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara dengan sedikit daerah bersarang di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Perilaku Burung Maleo
Populasi hewan endemik Asli Indonesia ini hanya bisa dijumpai di hutan tropis pada dataran rendah pulau Sulawesi. Burung Maleo pada umumnya bersarang di daerah berpasir terbuka atau di daerah sekitaran pantai gunung berapi ataupun pada daerah yang bersuhu hangat untuk menetaskan telur-telurnya. Telur burung maleo berukuran besar dapat mencapai 5 x lebih besar dari telur ayam biasa. Setelah telur burung maleo menetas, anak Burung Maleo akan menggali jalan keluar dari dalam tanah yang kemudian akan bersembunyi ke dalam hutan untuk menghindari pemangsa. Biasanya Anak Burung Maleo sudah bisa terbang dan mencari makan sendiri. Yang menjadi hewan pemangsa anak burung maleo atau telur burung maleo seperti, seperti ular, kucing, kadal, babi hutan, burung elang dan anjing.
Reproduksi
Burung Maleo Berkembang biak dengan bertelur secara komunal di suatu area peneluran, Telur akan menetas tanpa bantuan induknya atau tanpa pengeraman. Pada umumnya sarang burung maleo terletak di dekat sumber mata air panas geothermal atau di area pantai. Pasangan Burung Maleo bersama-sama mendekati lokasi tempat bertelur, pada awal paginya burung maleo membuat lubang telur percobaan sebelum bersungguh-sungguh membuat lubang tempat bertelur asli.
Diolah dari berbagai sumber
PETERNAKAN HEWAN
PETERNAKAN BURUNG MERPATI
BURUNG MERPATI dalam bahasa ilmiah di sebut Columba domestica atau dalam bahasa Inggris disebut 'Domestic Pigeon' yang merupakan yaitu sejenis burung yang paling dikenal dari keluarga Columbidae. banyak masyarakat indonesia yang memelihara atau beternak burung merpati yang dijadikan sebagai hobi ataupun sebagai bisnis, bahkan di kota-kota besar di eropa burung merpati di pelihara secara bebas seperti di kota roma italia. kalau masyarakat di desa biasanya memelihara burung merpati ini dalam sangkar dan di pajang di depan rumah. kalau burung merpati yang di pelihara secara lepas atau yang tidak di kurung dalam sangkar biasanya diberi makan di tanah lapang, sosok burung merpati yang sangat suka menganggu orang karena berak sembarangan bahwa burung merpati ini kalau lagi lapar akan masuk kedalam rumah jika pintu rumah atau jendela terbuka, itu yang sangat menjengkelkan orang. namun belum banyak dikalangan masyarakat kita yang berpikir untuk mereka membuat burung merpati sebagai satu bisnis dengan memotong dan menjual dagingnya. Di beberapa negara ada beberapa kegiatan membuat 'merpati potong' sebagai satu lahan bisnis yang menguntungkan. Ini karena burung merpati potong atau merpati pedaging ini bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. burung merpati kini dianggap sebagai satu alternatif menghasilkan daging unggas baru yaitu setelah industri peternakan ayam dan bebek. Jika ayam pedaging yang sekarang diternak membutuhkan waktu pemeliharaan minimal selama 42 hari namun burung merpati hanya membutuhkan waktu 28 hari untuk jadi unggas yang bisa di potong menjadi daging. rasa daging burung burung sangat lezat, namun tidak banyak rumah makan yang menyediakan menu daging burung merpati.
JENIS-JENIS BURUNG MERPATI
Sebenarnya ada beberapa jenis burung merpati yang bisa dikembang biakkan menjadi unggas yang bisa menghasilkan daging. Burung merpati biasanya memiliki ukuran badan yang besar dan pertumbuhannya yang pesat ketika masih muda. Antara beberapa jenis (Ras) adalah seperti Polish Lynx (Berat badan sekitar 600 gram), Pomerian Crooper (Berat badan sekitar 624 sampai 734 gram), Lahore (480 sampai 510 gram), Florentine (500 sampai 800 gram), English Terrier (570 sampai 660 gram), Carneu (660 sampai 740 gram), French Mondaine (780 sampai 900 gram), Swiss Mondaine (840 sampai 900 gram) dan King (850 sampai 1,000 gr). Ada juga beberapa jenis atau ras burung merpati lain yang sangat potensial untuk diternakkan dan menjadi unggas pedaging seperti jenis Carneau, Jewel Mondaine, Giant Runt, Modena dan Gazzi. burung merpati Lokal (Bobot badan 250 sampai 300 gram) yang banyak diternakkan penduduk di negera kita sebagai burung selalu 'bertaburan' (sering terbang) sebenarnya yaitu tidak cocok untuk dijadikan bisnis daging yang menguntungkan. Ini karena disebabkan jika dijadikan hewan pedaging adalah memiliki ukuran tubuh terlalu kecil. Di antara beberapa jenis burung merpati di sebutkan diatas, jenis burung merpati yang sesuai untuk dijadikan sebagai burung merpati pedaging di Indonesia adalah King. Burung Merpati ini hasil dari persilangan antara Spesies Homer, Malta, Runt dan Duchess. jenis burung merpati ini memiliki warna bulu putih, merah, silver, hitam, kuning dan sebagainya. Burung Merpati ini tergolong merpati pedaging yang paling baik karena jenis ini memiliki daging dada yang tebal.
LANGKAH-LANGKAH BETERNAK BURUNG MERPATI
Beternak atau memelihara burung merpati membutuhkan tempat yang sederhana yaitu dengan menyediakan kandang atau sangkar dibuat dari kawat atau kayu. Kandang yang dibangun biasanya berukuran 60 cm x 40 cm x 50 cm untuk sepasang Burung merpati. Bagian dalamnya dilengkapi dengan sarang untuk bertelur dan juga tempat makan dan minum. Dalam kandang dibuat kotak-kotak untuk setiap ekor burung merpati. mungkin kita sering melihat sangkar burung ini dan dijuluki sebagai 'pigeon hole' di kantor untuk mengisi surat-surat resmi. biasanya setiap spesies Burung merpati memiliki usia dewasa kelamin berbeda dimana pada umumnya usia sesuai untuk dikawinkan pada umur 5 sampai 8 bulan. Spesies Homer cocok dikawinkan setelah berusia 5-6 bulan, spesies King dan spesies Mondaine pada usia 6-7 bulan dan spesies Runt pada usia 8 bulan. jika dilakukan pemeliharaannya baik sering pasangan Burung merpati itu akan terus produktif berkembang biak hingga berumur 3 sampai 4 tahun. Pasangan Burung merpati yang bagus dapat menghasilkan 10 hingga 14 ekor Burung merpati muda dalam waktu 1 tahun. jika cara beternak Burung merpati secara intensif kita paling banyak dapat menghasilkan 24 ekor merpati muda setahun.
Seperti yang kita ketahui bahwa burung merpati bertelur cuma 2 butir setiap kali bertelur. Telurnya akan diinkubasi selama 18-19 hari oleh Burung merpati sehingga telur bisa menetas. Setelah menetas anak Burung merpati muda akan disuap oleh induknya. Dalam waktu sama proses pembesaran anak Burung merpati akan diasuh oleh induknya. Ini memungkinkan burung merpati tidak membutuhkan lampu pemanas seperti halnya yang terdapat pada pemeliharaan untuk ayam dan bebek. Ketika anak burung merpati usia 2 sampai 3 minggu biasanya induk betina mulai bertelur lagi. Pemberian makanan tingkat selanjutnya dilakukan oleh induk merpati jantan. Biasanya juga ketika umur burung merpati sudah mencapai 4 minggu maka anak Burung merpati sudah cocok untuk dijadikan sebagai merpati pedaging untuk di potong. Pada masa itu biasanya anak Burung merpati King telah mencapai berat badan sekitar 460 sampai 690 gram seekor. Ketika dipotong jumlah daging karkas yang dapat dikonsumsi sekitar 60-70%. daging burung merpati biasanya dijual dalam bentuk karkas beku dengan berat sekitar 400 sampai 580 gram seekor.
Daging burung merpati yang telah siap di potong dan dibersihkan disimpan dalam suhu dingin. Kualitas daging burung merpati dapat dibedakan dengan tiga kelas yaitu Kelas Super (580 gr /ekor), Kelas I (470 gr/ekor) dan kelas II (400 gr/ekor). Kalau terus dipelihara lebih lanjut maka anak burung merpati dapat mengatur dirinya sendiri setelah umur 6-7 minggu. Setelah itu anak tersebut harus dipisahkan agar keluar sangkar atau kandang agar tidak mengganggu kegiatan merpati induknya. Mengendalikan burung merpati untuk pedaging memang mudah yaitu lebih mudah dari beternak ayam daging. yang penting adalah burung merpati tersebut diberikan makanan dan minuman yang cukup. Penting juga aspek kebersihan kandang dan area sekitarnya. penelitian menemukan kebutuhan makanan burung merpati dewasa sekitar 75 gr/ekor sehari. Bagi Burung merpati muda yaitu sekitar 50 gr/ekor sehari. Ini berarti kalau kita ingin memelihara 100 pasang induk Burung merpati pedaging maka setiap hari dibutuhkan makanan sebanyak 15 kg. Untuk kebutuhan air minumnya tidak terbatas dengan menyediakan air pada setiap saat harus selalu tersedia.
MAKANAN BURUNG MERPATI
Makanan burung merpati sangat mudah disediakan dan dibeli. Ini karena burung merpati sangat menyukai biji-bijian seperti padi, biji jagung, sorghum, kacang tanah, sorgum, biji gandum, kacang hijau, kedelai, gandum, kurang menyukai pellet. Bagaimana pun apa yang paling praktis menggunakan makanan dari pelet makanan ayam karena pelet ini memiliki semua unsur kebutuhan zat makanan yang diperlukan. Burung merpati yang diberi makanan pellet lebih cepat besar dibandingkan yang diberi bahan makanan dari biji-bijian. Pengamatan menunjukkan jika burung merpati diberikan makanan pellet ia akan dapat bertelur kembali setiap 45 hari. Jika burung merpati diberi makanan biji-bijian hanya akan bertelur setiap 50 hari (Penundaan 5 hari). Seterusnya menggunakan makanan dari biji-bijian sebaiknya disarankan untuk mencampur bahan gandum dari 35% beras, 50% jagung, 10% biji gandum, 5% kacang - kacangan dalam bentuk butiran pecah terutama menjelang burung merpati bertelur. Jika menggunakan campuran biji - bijian dan pellet sebagai bahan makanan burung merpati itu sebaiknya terdiri dari 50% biji jagung pecah, 48% pellet ditambah dengan 2% tepung kulit kerang dan premix. Makanan burung merpati untuk daging sebaiknya mengandung zat protein sebesar 14-15%, lemak 2-5%, karbohidrat 60-70% dan serat kasar maksimal sekitar 5%. Untuk menghasilkan 500 gram daging burung merpati membutuhkan lebihkurang sekitar 3,2 - 3/6 kg bahan makanan. Kemudian untuk mendapatkan sepasang induk burung merpati siap untuk bertelur dibutuhkan lebihkurang 26 kg bahan makanan yg dihitung sejak burung merpati masih anak.
Ternak burung merpati untuk pedaging biasanya cukup mudah karena burung merpati tahan terhadap penyakit dibandingkan ayam pedaging. Ini disebabkan burung merpati secara fisik lebih kuat karena selalu terbang. Beberapa penyakit menular yang mungkin menyerang burung merpati antara lain snot (pilek), cocsidiosis, cacing dan cacar (difteri). Penyakit itu dapat di cegah melalui kegiatan sanitasi kandang dan lingkunganya serta selalu memberi makanan yang bermutu yang memadai dan sistem ventilasi kandang yang memadai. Bagi yang ingin memulai dalam bidang peternakan burung merpati pedaging sebagai bisnis yang menguntungkan sebaiknya dimulai dalam skala kecil dahulu dan jika ada keterampilan dan peluang pasar maka dapat dikembangkan dalam skala lebih besar lagi. Agaknya untuk memulai peternakan burung merpati pedaging berapa pasang yang harus dipelihara? Hal itu sangat tergantung pada kemampuan kita dalam menguasai teknologi peternakan dan kemampuan manajemen dan peluang pasaranya. sebagai saran untuk mereka yang ingin beternak secara hobi mereka bisa mulai sekitar dengan 5 -10 pasang (artinya sekitar 1 - 20 ekor dulu). Tujuan pemeliharaan untuk percobaan dan mengenal akan sifat - sifat burung merpati itu lebih mendalam. jika berhasil pada tahap ini baru dikembangkan pemeliharaanya sesuai permintaan pasar. demikianlah informasi seputar burung merpati, data ini kami dapatkan dari beberapa sumber.
PETERNAKAN
BURUNG UNTA atau dalam bahasa ilmiah di sebut Struthio camelus, burung ini dalam bahasa aceh disebut juga sebagai cicem unta, kalau di indonesia burung unta hanya ada di kebun binatang karena burung unta bukan hewan asli indonesia. Burung unta berasal dari benua Afrika dan termasuk dalam order Ratitae yaitu jenis burung yang tidak bisa terbang tetapi bisa berjalan atau berlari dengan dua belah kakinya dengan sangat cepat. Burung jenis ini tergolong dalam keluarga yg sama dengan burung kasuari, rhea, emu, dan kiwi. burung unta memiliki postur badan yang sangat besar dan tinggi sangat berbeda dengan jenis burung lainnya. Dalam sejarah perkembangan manusia, burung unta mulai dibudidayakan secara komersil pada tahun 1860 -an di Afrika Selatan dengan tujuan utamanya adalah untuk produksi bulu. Setelah mengalami beberapa kali penurunan dan pemulihan maka pada tahun 1945, industri moderen burung unta mulai berkembang.
Industri Ternak Ayam dan ternak Bebek di indonesia dapat di katakan sebagai industri yang paling utama di dalam sektor peternakan di samping ternak sapi.
Burung unta memiliki bobot badan antara 65 sampai 130 kg tetapi ada juga burung unta jantan yang dapat mencapai bobot badan sampai dengan 150 kg. dengan memiliki sepasang kaki dan sepasang sayap memungkinkan burung unta untuk berlari dengan sangat cepat dan menyeimbangkan berat badannya. Apabila Burung unta dalam kondisi liar atau burung unta yang hidup secara liar akan menendang musuhnya sebagai mempertahankan diri maka dari itu jangan mendekati burung unta yang hidup secara liar karena sangat berbahaya buat kita. Burung unta hidup berkelompok antara 5 sampai 50 ekor satu kelompok dan seekor jantan dapat menjaga 3 hingga 7 ekor betina dalam daerah. Burung unta memiliki leher yang cukup panjang sekitar 1,8 - 2.75 meter dengan sepasang mata yang sangat besar (mata burung unta adalah mata hewan vertebrata yaitu sekitar 50 mm - 2 inci). Matanya yang besar bisa membantu mendeteksi musuhnya dari jarak jauh dalam kondisi terancam. Kaki burung unta memiliki dua pasang kuku dan mampu berlari dengan sangat cepat hingga 70 km per jam. Itu merupakan satu kecepatan yang cepat untuk seekor burung yang tidak mampu terbang, sayapnya yang lebar yang terbuka selebar 2 meter di gunakan untuk penyeimbang pada saat lari dan ketika kawin dan melindungi anaknya. Burung unta memiliki 5 sub-spesies yang mana hanya spesies Struthio camelus saja yang cocok untuk dibudidayakan secara komersil.
Tujuan utama beternak burung unta di beberapa negara adalah untuk mendapatkan dagingnya. Tapi kini permintaan terhadap bulu dan kulit burung unta merupakan produk sampingan yang utama juga dalam industri ini. dari sebuah sumber disebutkan bahwa sejumlah besar burung unta mulai diimpor pada tahun 1994 dan sekarang ada lebih 35 tempat pemeliharaan burung unta di seluruh negara. Kalau satu lokasi diperkirakan ada 40 ekor burung unta maka jumlah populasi sekitar 1.500 ekor. dari satu ekor burung untuk dewasa mampu menghasilkan sebanyak 30 hingga 35 kg daging. Harga peternakan daging burung unta tidak menentu tergantung pada kuantitas, kualitas dan kelas daging tersebut. Kulit burung unta juga sangat berharga untuk dijadikan barang hiasan, sepatu, tas dan lain-lain dimana seekor burung unta dewasa mampu menghasilkan 1,2 - 1,5 meter persegi kulit. Bulu burung unta juga sangat cocok untuk dijadikan produk dekorasi dan produk kerajinan dimana seekor burung unta dewasa mampu menghasilkan sebanyak 1,5 sampai 1,8 kg bulu.
Daging burung unta semakin populer di kalangan pengguna dan mudah diperoleh terutama di restoran dan hotel ternama. terdapat tiga jenis keturunan burung unta tetapi hanya jenis South African Black juga dikenal sebagai burung unta Oudtshoorn. jenis ini merupakan keturunan domestik dan yang paling diminati dan dipelihara di seluruh dunia. Jenis burung unta ini memiliki kualitas bulu dan kulit yang tinggi yaitu paling banyak minyak dan daging merah yang padat jika dibandingkan dengan tiga jenis yang lain.
Seekor burung unta Afrika Black dapat mengeluarkan 14 kaki persegi kulit. Tinggi dan berat dewasa 120 kilogram (kg) ketika telah berumur antara 18 dan 20 bulan. jenis burung unta Blue Neck atau burung unta Somali di mana yang jantan berwarna biru di tengkuk dan di paha agak sulit diperoleh. burung unta jenis ini sangat cocok untuk pedaging, memiliki ukuran besar jika dibandingkan dengan burung unta African Blacks. Berat dewasa 160 kg. Merupakan burung unta yang paling tinggi dan bagian atas kepalanya botak tetapi memiliki kualitas bulu yang rendah. burung unta jenis Red Neck atau burung unta Massai di mana yang jantan berwarna merah muda atau merah di tengkuk dan paha serta jambulnya botak sedikit. Juga merupakan jenis burung unta yang tinggi, bobot dewasa dapat mencapai hingga 170kg, memiliki kualitas bulu yang rendah tetapi terlalu agresif atau temperamental.
Tentang sifat burung unta walau pun ia tidak bisa terbang, kita dapat melihat ukuran fisiknya yang besar dan memiliki leher yang panjang dan kuat serta mampu berlari hingga 70 kilometer per jam (40 mil per jam) bahkan merupakan jenis burung yang berlari tercepat di dunia. Jadi itu untuk beternak burung unta membutuhkan ruang terbuka untuk berlari dan bergerak bebas. Sifat - sifat lain yang unik bagi burung unta yaitu seperti sepasang kakinya yang besar yang hanya memiliki dua jari, otaknya sangat kecil dibandingkan dengan badannya yang besar, pendengaran dan penglihatannya sangat tajam dan kebiasaannya yang suka mematuk sesuatu sepanjang hari. Cara burung unta dan mekanisme kontrol suhu ada secara alami pada tubuh burung yaitu di mana burung unta menggunakan sayapnya untuk menutup tubuhnya yang tidak berbulu ketika dingin atau melebarkan sayapnya pada waktu panas. kita rasa di negara indonesia tidak masalah karena cuaca panas lembab sesuai untuk burung unta hidup sehat.
Reproduksi burung unta mulai dari proses pemilihan pasangan yang telah mencapai tingkat kematangan seks diikuti dengan proses kawin, penghasilan telur, inkubasi dan penetasan. Kematangan seks burung unta yaitu ketika berusia antara 4 dan 5 tahun sedangkan burung unta yang diternakkan akan matang lebih awal yaitu pada usia antara 2 dan 3 tahun dan dapat dijual pada umur antara 10 dan 12 bulan. Seekor burung unta betina dapat menghasilkan telur sampai antara 40 dan 80 biji per tahun. Telur tersebut bisa di eram dengan secara alami atau melalui alat inkubasi dimana waktu penetasannya memakan waktu selama 42 hari. Khusus bagaimana seekor burung unta jantan dapat kawin dengan beberapa ekor burung unta betina dengan rasio jantan betina 1: 1 adalah lebih sesuai.
Manajemen untuk beternak burung unta disebutkan dimulai dari tingkat perindukan atau brooding dari usia 0 - 3 bulan, diikuti tingkat juvenile dari 4 sampai 11 bulan dan tingkat dewasa 12 bulan ke atas. untuk burung unta pedaging 40 ekor burung unta dapat dipelihara di dalam area seluas 0,4 hektar. Dalam sistem peternakan burung unta secara intensif biasanya area seluas 50 meter persegi atau lebih diperlukan untuk sepasang burung unta. Untuk sistem semi intensif harga bertelur dan harga pensenyawaan lebih tinggi karena lebih banyak ruang makanan di peroleh dan kesempatan untuk kawin. Burung unta biasanya suka memakan biji - bijian atau makanan buatan berbentuk pelet seperti pelet ayam, buah - buahan, rumput, dan bunga - bungaan dan juga serangga seperti locust atau Siput. Rumput yang sesuai di makan burung unta terdiri dari Panicum maximum, Paspalum conjugatum, Asystasia coromandeliana dan Pennisetum purpureum. Burung unta memiliki gigi yang sedikit dan lemah tetapi ada juga yang tidak punya gigi. Kebanyakan burung unta akan menelan makanan mereka bersama batu kerikil yang berfungsi sebagai gastrolith untuk menggiling makanan di dalam perut. Burung unta dewasa diperkirakan membawa atau ambil bersama sekitar kilogram batu kerikil kecil ke dalam perut mereka. Ketika makan, burung unta akan mengisi tenggorokannya dengan makanan yang bolus dimana mengandung campuran makanan dan kerikil kecil akan ditolak masuk melalui kerongkongan dan seterusnya ke dalam perut untuk dicerna. Burung unta bisa bertahan tanpa meminum air untuk beberapa hari dengan menggunakan cairan metabolisme tubuh dan kelembaban ketika mencerna tumbuhan sebagai sumber pendapatan air tubuh. Burung unta juga sangat menyukai air dan sering sekali berendam jika air ada disekeliling mereka untuk mendinginkan badan.
Penyakit Avian Pox terjadi pada beberapa spesies burung unta dan dampaknya yaitu kutil yang menggerutu atau berwarna coklat dan tumbuh di sekeliling mata atau ada juga di tepi mulut dan paruh. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian yang tinggi jika tidak segera diobati. Serangga yang menusuk atau mengigit seperti nyamuk yaitu vektor penyebaran penyakit ini. Pemberian vaksin dapat mengontrol penyakit ini. Penyakit Green Urine influenza atau flu avian adalah sangat bahaya. Menginfeksi semua spesies burung unta. Penyakit ini menyebabkan kematian yang tinggi pada anak berusia kurang dari enam bulan. Oleh karena infeksi ini disebabkan oleh virus, tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini melainkan pencegahan saja. Gejala penyakit ini adalah urine berwarna hijau atau green urine. Peternakan burung unta memang dapat dikembangkan lagi untuk produksi daging, kulit dan bulu serta produk untuk menarik para pariwisata. Tas dan sepatu yang dibuat dari kulit burung unta memang 'class' dan harganya juga memang mahal.
data ini di olah dari berbagai sumber
Belum ada Komentar untuk "Mengenai berbagai macam jenis hewan atau jenis jenis burung "
Posting Komentar