Beternak hewan, Jenis ayam petelur, beternak ayam hutan, jenis jenis ayam hasil persilangan
PETERNAKAN AYAM PETELUR
Ciri-ciri ayam bertelur yang produktif dan ayam yang tidak bertelur - Ayam Petelur Komersial merupakan pengembangan dari strain ayam melalui proses genetika yang cukup panjang hingga akhirnya Ayam tersebut mampu memproduksi telur dalam jumlah yang banyak ataupun ayam tersebut mampu menghasilkan telur hingga 350 butir per tahunnya.
Ayam Petelur ini terbagi dua
Ayam Petelur ini terbagi dua. yaitu (1). Ayam Petelur Ringan, contohnya ayam White Leghorn yang memiliki ciri-ciri bentuk badannya ramping, telur berwarna putih dan ukuran telur relatif kecil. ke (2). yaitu ayam petelur medium, contohnya ayam Isa Brown yang memiliki ciri-ciri bentuk badan sedang (sehingga ayam ini bisa menjadi tipe dwiguna), telur berwarna coklat dan ukuran telur relatif besar jika dibandingkan dengan telur ayam petelur ringan,
Bila kita sebagai Peternak ayam, sangat penting untuk mengetahui mengenai ciri-ciri ayam petelur yang sedang produktif dalam memproduksi telur dan ayam yang tidak dapat memproduksi telur. Karena, apa bila ayam tersebut tidak mampu memproduksi telur ketika masa produksi nya, maka kemungkinan besar ayam tersebut terkena suatu penyakit yg bisa membahayakan seluruh populasi kandang.
Dibawah adalah 4 ciri-ciri ayam bertelur/produktif (umur 45 minggu)
- Bagian jengger dan pial nya terlihat bersinar atau mengkilap merah dan besar serta tidak nampak pucat.
- Bagian Kloaka nya tidak kering , terdapat cairan, Kloaka tidak sempit dan mengkerut serta terlihat bersih
- Tulang pinggul belakang sangat pleksibel dan sangat lentur, dan jaraknya antara tiga jari orang dewasa,
- Jika kita raba, bagian abdomen (perut) terasa lentur dan tidak keras. kemudian jarak antara tulang dada dan kloaka sekitar tiga sampai empat jari orang dewasa.
Coba perhatikan gambar yang terdapat di bawah ini, yang ada tanda marker atau spidol adalah posisi tulang pubis
Berikut ini adalah ciri-ciri ayam yang tidak bertelur yaitu :
- Jengger dan pial nya nampak pucat atau tidak mengkilap, hal ini mungkin bisa mengindikasikan bahwa adanya penyakit yang menyerang ayam tersebut sehingga ayam menjadi terganggu produktivitasnya dalam bertelur.
- Jengger dan pial nya juga nampak mengecil.
- Kloaka terlihat kering / tidak lembab dan Kloaka nampak mengkerut.
- Jarak antara tulang pubis sangat kecil, dan kurang dari dua jari.
- Jika pada bagian abdomen (perut) kita raba akan terasa keras dan tidak lentur.
Selain yang disebutkan diatas penyebab ayam tidak bisa bertelur adalah karena stress akibat kebisingan, atau pun karena nutrisi pakan yang tidak terpenuhi, dan bisa juga ayam tidak bisa bertelur karena gangguan hormonal.
Itulah sedikit informasi atau uraian mengenai ayam bertelur yang produktif dan ayam tidak bertelur, data peternakan ayam ini kami rangkum dari beberapa sumber mohon maaf bila banyak terdapat kesalahan dalam penyampaiannya.
=========
3 jenis ayam yang sudah dijinakkan (AYAM HUTAN)
HABITAT AYAM HUTAN - Ayam hutan, sesuai dengan namanya adalah jenis hewan liar, Di dalam ekosistem hutan, ayam hutan memiliki peran yang sangat penting, yakni sebagai konsumen tingkat satu (pertama). Ayam yang hidup secara berkelompok ini umumnya terdiri dari satu jantan dan beberapa betina.
Salah satu perannya adalah sebagai penyebar biji tumbuh-tumbuhan untuk regenerasi yang akan datang, pada umumnya Ayam hutan ini mempunya bentuk jengger yang tidak bergerigi. Pada jantan bulunya sebagian besar berwana hitam dan bagian punggung ada bulu yang berwana kehijau-hijauan. Pialnya berwarna merah, kuning dan hijau kebiru-biruan. Bentuk pialnya tunggal.
Pada betina biasanya berbulu dasar kekuning-kuningan dan ditutupi oleh bulu berwarna hitam kehijau-hijauan serta coklat.
Perlu di ketahui juga bahwa Ayam hutan merupakan sebutan umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Ayam yang hidup di dalam hutan ini adalah leluhur atau nenek moyang ayam kampung.
Makanan utama ayam yang hidup liar di hutan
Dialam liar mereka terbiasa makan serangga ataupun hewan kecil lainnya selain itu mereka juga makan biji-bijian, pucuk rumput dan buah buahan yang terdapat di hutan. Disamping memiliki bulu yang elok, ayam hutan atau ayam liar juga bisa mengeluarkan suara yang sangat nyaring dan merdu. Terdapat empat spesies ayam hutan yang tersebar di India, Sri Lanka, hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hingga saat ini terdapat 4 spesies ayam hutan yang tersebar di Asia, yaitu:
- Ayam hutan merah
- hijau
- abu-abu
- Srilanka
1. Ayam Hutan Merah
Ayam ini merupakan unggas dari suku Phasianidae ciri umum dari ayam jenis ini yaitu ukuran tubuh sedang dan panjang sekitar 78 centimeter.
ayam hutan merah terdiri dari 5 subspesies
Di Indonesia, ayam hutan merah terdiri dari 5 subspesies, dimana sub spesies Gallus gallus bankiva hanya ditemukan di Jawa, Bali dan Sumatera dengan status berisiko rendah untuk punah dalam daftar IUCN Red List.
Ayam hutan merah banyak dijumpai di hutan tropis dan hutan dataran rendah benua Asia, mulai dari Indonesia(jawa), Himalaya, China selatan, Asia Tenggara, serta Pulau Sumatera.
Ayam hutan merah diyakini sebagai leluhurnya ayam yang banyak diternak oleh masyarakat saat ini. Meski tidak jelas kapan ayam mulai diternak oleh manusia, namun sejak peradaban Lembah Indus atau sekitar 5.000 tahun lalu ayam telah mulai diternakkan.
Ayam hutan merah betina memiliki tubuh yang lebih kecil, yaitu sepanjang 46 centimeter, Muka ayam ini berwarna merah, iris mata cokelat, bulu pada punggung berwarna hijau gelap dan warna bulu pada bagian bawah hitam mengkilap.
Bulu-bulu ayam hutan merah pada bagian leher, tengkuk, dan mantel berbentuk panjang meruncing dengan warna kuning cokelat keemasan.
Pada umumnya jengger di kepala ayam hutan merah berbentuk gerigi dan bergelambir dengan warna merah. Pada bulu ekor bagian tengah ukurannya lebih panjang dan melengkung ke bawah. Jumlah bulu ekor antara 14 hingga 16 bulu berwarna hijau metalik.
Kaki ayam hutan jenis merah berwarna kelabu. Sedangkan pada ayam betina, memiliki bulu lebih pendek, warna dominan cokelat tua kekuningan dengan garis dan bintik gelap.
Di pagi dan sore hari, mereka akan berkeliaran mencari makan di lantai hutan, seperti biji-bijian, pucuk rumput dan daun, serangga dan hewan kecil lainnya.
2. Ayam hutan hijau (Gallus various)
Ayam hutan Hijau merupakan jenis ayam hutan endemik Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Lombok, Komodo, Flores, Rinca dan pulau kecil di sekitarnya.
Ukuran panjang ayam jantan (gallus various) sekitar 70-75 cm dan bobot badannya sekitar 0,7-1,5 kg. Sedangkan ukuran ayam betinanya sekitar 40-45 centimeter dengan bobotnya sekitar 0,5 – 0,8 Kg dan produksi telur 3 – 5 butir/ musim.
Ciri-ciri utama Ayam hutan hijau (Gallus various) yaitu ukuran jenggernya yang paling besar dibandingkan dengan spesies ayam lainnya dan berbentuk bilah yang sangat besar, berwarna merah muda dengan tepi membulat tanpa gerigi. Bulu leher dan tengkuk tumbuh pendek, sedikit meruncing dan tumpang tindih, berwarna hijau, yang bisa berubah-ubah sedangkan dibagian bawah tubuh dan ekor berwarna hitam bercampur ungu dan hijau berkilauan.
3. Ayam hutan abu-abu (Gallus sonneratii)
jenis ayam hutan abu-abu merupakan jenis ayam endemik di hutan tropis bercuaca kering di India. Ayam hutan abu-abu habitatnya adalah hutan yang tidak terlalu lebat dengan rumput yang sedikit atau tidak ada rumput sama sekali.
Ciri umum dari ayam hutan ini yaitu ukuran panjang ayam jantan sekitar 80 centimeter sementara untuk yang betinanya berukuran lebih kecil sekitar kurang lebih 38centimeter Ukuran pejantan ayam hutan abu-abu paling besar dari jenis ayam hutan lain.
Ciri ciri lainnya dari ayam hutan kelabu yakni bulu pada bagian leher dan tengkuk berwarna kelabu berbintik hitam putih. Sedangkan dibagian bawah ayam hutan kelabu terdapat garis putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan dengan sebuah taji pada masing-masing kaki. Sementara Ayam betina tidak memiliki taji dan memiliki bulu lebih pendek, berwarna cokelat tua dengan bulu seperti sisik putih kecokelatan pada bagian bawah.
Muka berwarna merah dengan bercak putih pada bagian telinga, paruhnya kuning kecokelatan, iris mata kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengan panjang dan melengkung ke bawah.
4. Ayam hutan Srilanka (Gallus lafayetii)
Ayam jenis Srilanka adalah hewan endemik yang memiliki daerah sebaran terbatas di Pulau Srilanka. Ukuran panjang ayam jantan berkisar antara 66-73 cm dengan bobot kurang lebih 0,8 – 1,2 kg. Sementaran yang betina jauh lebih kecil, dengan panjang sekitar 30-35 cm dan bobot badan 0,5 – 0,6 kg, jenis Ayam ini juga terbiasa memakan mangsa yang hidup, sehingga tidak bisa mengkonsumsi makanan buatan pabrik. Oleh karena itu, ayam jenis Srilanka sangat sulit dipelihara atau diternak di penangkaran.
Ciri-ciri ayam hutan srilanka (Gallus lafayetii : memiliki warna dasar hitam, dengan warna kuning keemasan di leher dan warna jingga gelap di sekitar punggung.
Yang jantan biasanya kaki berwarna kuning kemerahan dengan taji yang agak lurus dan runcing. Ciri khas dari ayam jenis Srilanka betina terletak pada bulu sayap nya yang berwarna belang antara coklat dan bersarang di tanah dengan jumlah 2-4 telur berwarna krem atau coklat.
Jenis-Jenis Ayam Hutan
4 Jenis Ayam Hutan - Ayam hutan Hijau atau yang lebih di kenal sebagai Gallus Varius sekarang ini bisa dengan mudah kita temukan di pasar hewan. Ayam hutan digolongkan ke dalam suku Phasianidae, suatu kelompok burung yang banyak menghabiskan waktunya di permukaan tanah.
Dahulu untuk menemukan ayam ini juga susah susah gampang. Artinya ayam ini termasuk ayam yang tergolong langka dan sulit didapat tidak seperti ayam pedaging atau ayam jenis lainnya yang dipelihara secara massal.
Ayam jenis ini biasanya banyak di ternak oleh pada kolektor ayam hias ataupun kita bisa mencarinya secara mandiri dihutan, namun hal itu jelas sangatlah sulit sekali.
Ayam hutan digolongkan ke dalam suku Phasianidae
Jenis-Jenis Ayam Hutan
Terdapat 4 spesies ayam hutan yang kebanyakannya tersebar di Asia. Keempat jenis ayam hutan tersebut yaitu :
- Ayam hutan merah/Red Junglefowl (Gallus gallus, Linnaeus, 1758)
- Ayam hutan hijau/Green Junglefowl (Gallus varius Shaw, 1798)
- Ayam hutan abu-abu/Grey Junglefowl (Gallus sonneratii Temminck, 1813)
- Ayam hutan Srilangka/Ceylon Junglefowl (Gallus lafayetii, Lesson 1831)
Perbedaan Jantan Dan Betina Ayam Hutan
Ayam hutan Jantan berbulu sangat indah.
Sementara ayam hutan betina berwarna suram. Pada saat musim berbiak, ayam hutan jantan akan sibuk berlenggak-lenggok memperlihatkan keelokan bulunya, untuk memikat sang betina.
Selain bulunya yang indah, ayam hutan ini juga sering mengeluarkan suara yang nyaring dan merdu. Pada bagian kaki dilengkapi taji yang runcing untuk mengais permukaan tanah dan untuk bertarung.
Dalam hal merawat ayam hutan ternyata tidaklah mudah. Namun jangan juga di anggap sulit. akan tetapi bagi mereka para pecinta ayam hias, ternyata ayam hutan asli dapat dipelihara dengan baik dan dapat berumur panjang.
Pemeliharaan dan perawatan jenis ayam hutan ini biasanya memiliki perlakuan yang berbeda dengan perlakuan ayam pada umumnya.
Karena umur ayam hutan agak panjang dan kemudian ayam ini juga bukan untuk dikonsumsi seperti ayam peternak dan petelur pada umumnya.
Kerabat dekat ayam hutan dalam suku ini meliputi: burung Puyuh, merak, Sempidan dan Kuau.
Sarang ayam hutan
Di dalam hutan sarang dibangun dari ranting dan daun-daun kering di atas tanah. Saat senja, burung jantan dan betina yang tidak mengeram telur, akan terbang ke atas pohon untuk tidur sekaligus untuk menghindari pemangsa.
Ayam Hutan
Ayam hutan memiliki beragam jenis, diantaranya yaitu:
a. Ayam Hutan Hijau atau Gallus Various.
Ciri cirinya :
Ayam hutan hijau jantan pada umumnya memiliki ukuran panjang tubuhnya sekitar 70 centimeter dan bobot badannya kuranglebih mencapai 0,7-1,5 kg.
Bulu leher kecil-kecil, merah kekuning-kuningan, pial tunggal, jengger bulat rata, dan bunyi kokoknya ce-ki-krek.
Bulu pada bagian dada hitam bercampur hijau mengkilap dengan ujung ke kuning-kuningan dan bulu ekor panjang melengkung.
Sementara untuk Ayam hutan hijau betina memiliki panjang tubuh kira-kira 40 cm, warna bulunya kuning pucat, bobotnya 0;5 – 0,8 Kg.
b. Ayam Hutan Kelabu atau Gallus sonneratii.
Ciri cirinya :
Ayam hutan jenis ini berukuran sedang, Ayam Hutan Kelabu atau Gallus sonneratii jantan memiliki panjang sekitar 80 cm.
Sementara Ayam hutan kelabu betina berukuran lebih kecil, dengan panjang tubuh sekitar 38cm.
Pada Ayam hutan kelabu jantan terdapat bercak putih di telinga, paruh berwarna kuning kecoklatan, iris mata kuning, dan pada bagian sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang dengan sebuah taji yang cukup tajam.
serta memiliki bulu-bulu leher dan tengkuk berwarna kelabu serta memiliki bintik hitam-putih dan memiliki kulit muka merah.
Ayam hutan kelabu jantan juga memiliki ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah.
Ayam kelabu betina pada umumnya menetaskan antara tiga sampai lima butir telur berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami oleh induk selama kurang lebih tiga minggu.
Ayam hutan kelabu banyak terdapat dan berhabitat di hutan tropis bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan.
c. Ayam hutan Merah atau Gallus-gallus.
Ayam hutan merah merupakan jenis ayan hutan yang penyebarannya sangat luas, antara lain di Indonesia, India dan China.
Ayam hutan jenis ini juga memiliki 5 sub spesies, antara lain: gallus-gallus di Sumatra gallus-gallus bankiva di Pulau Jawa dan Madura dan Sulawesi.
Sedangkan ketiga spesies lainnya terdapat di luar Indonesia, yaitu di Myanmar dan vietnam terdapat gallus-gallus spadiceus, di India dan Bangladesh terdapat gallus-gallus murghi, dan di China Selatan dan Hainan terdapat gallus-gallus jaboullei.
Untuk Ayam Hutan Merah (Gallus-gallus bankiva) yang terdapat di pulau Jawa dan Madura mempunyai bobot dewasa jantan 0,7 Kg dan betina 0,4 Kg.
PETERNAKAN AYAM
Jenis Ayam Hasil Persilangan - Ayam arbain merupakan Ayam hasil persilangan antara ayam arab, ayam bangkok, ayam kampung, ayam ras petelur, yang kemudian diberi sebutan atau nama sesuai dari ayam - ayam yg memberikan keturunan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB, melalui Proyek Peningkatan Pendapatan Petani, Melalui Inovasi melakukan pengkajian pada kegiatan Kajian Inisiatif Lokal pada tahun 2006 terkait dengan pengembangan ayam Arbain ini.
Dari laporan Hasil Kajian Inisiatif Lokal Proyek Peningkatan Pendapatan Petani (P4MI) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, karakteristik ayam kampung arbain lebih unggul jika dibandingkan dengan ayam arab, ayam kampung, atau bangkok. Ayam arbain mempunyai bobot telur per gramnya sebesar 45 gr, sedangkan ayam arab hanya sekitar 38 gr, ayam kampung 32 gr dan ayam bangkok sekitar 39 gr. Selain itu bobot ayam jantan arbain dan ayam bangkok mempunyai persamaan, yaitu sama-sama beratnya 3.000 gr per ekor, sementara ayam jantan ayam arab 2.400 gr, dan berat ayam kampung 2.000 gr. sedangkan bobot ayam arbain betina dapat mencapai 1.700 gr, ayam bangkok 1.600 gr, ayam arab 1.400 gr dan bobot ayam kampung 1.400 gr.
Selain itu, Kelebihan atau keunggulan ayam arbain yaitu produktivitas telur nya hampir mendekati ayam Arab, hen day-nya mencapai 50% (ayam arab 60-65%), itu artinya ayam arbain ini mampu bertelur 150 sampai 200 butir per tahunnya. Ayam arbain mempunyai pertumbuhan yang cukup cepat dan efisien pakan, dalam usia 6 minggu beratnya bisa mencapai 0,5 hingga 0,7 kg dan menghabiskan pakan rata-rata 0,7 sampai 1 kilogram sampai usia 45 hari. Pada usia 6 bulan ayam arbain sudah mencapai bobot jual sekitar 1 sampai 1,8 kg per ekor. Kemudian juga tekstur daging ayam arbain ini lebih lunak di banding dengan daging ayam kampung tapi sedikit lebih keras dari ayam broiler.
Bukan hanya itu saja, ada kelebihan atau keunggulan lain dari ayam arbain ini, yaitu jenis ayam yang satu ini dapat dijadikan sebagai ayam pedaging ataupun sebagai ayam petelur. Dengan kelebihan itu otomatis bagi yang tertarik mengembangkan usaha beternak ayam arbain ini bisa mengembangkan usaha daging ayam sekaligus usaha telurnya juga.
CIRI-CIRI AYAM ARBAIN
Seperti disebutkan diatas bahwa Ayam Arbain ini yaitu jenis ayam hasil dari persilangan antara beberapa jenis ayam (ayam arab, ayam bangkok, ayam kampung, ayam ras petelur). Karena persilangan dari beberapa jenis ayam sehingga bentuk atau postur tubuh ayam arbain ini berbeda dengan ayam tetuanya. Sedangkan kata ARBAIN merupakan singkatan dari Ayam Racikan BAhrul aIN. Itu adalah nama yang menyilangkan ayam tersebut (ayam arbain).
CIRI MORFOLOGIS DAN KEUNGGULAN / KELEBIHAN AYAM ARBAIN
Ciri morfologis adalah ciri-ciri ayam yang terlihat dari luar, yaitu sosok bawaannya. Ayam Arbain adalah jenis ayam hasil dari persilangan yang memiliki ciri-ciri cukup khas yaitu warna bulunya relatif seragam dan ayam arbain ini memiliki pertumbuhan yang sangat baik.
Apabila dilihat dari bentuk badannya, Ayam Arbain ini memiliki ciri-ciri seperti berikut :
Bentuk Badan : besar, bobot lebih besar dari ayam kampung atau ayam jenis biasa
Warna bulu : belum memiliki warna khas tetapi dominan warna lurik hitam dan kuning.
Bentuk Jengger : Ayam Arbain pedaging bentuk jengger menyerupai Ayam Bangkok. Sedangkan ayam arbain petelur bentuk jengger besar, tegak berbentuk tunggal.
Kaki atau Cakar : kuning, putih dan lurik-luruk
Telur : Telur ayam arbain lebih besar dari ayam kampung dan ayam Bangkok. Dengan warna telur dominan warna putih sampai putih kecoklatan.
Warna bulu : belum memiliki warna khas tetapi dominan warna lurik hitam dan kuning.
Bentuk Jengger : Ayam Arbain pedaging bentuk jengger menyerupai Ayam Bangkok. Sedangkan ayam arbain petelur bentuk jengger besar, tegak berbentuk tunggal.
Kaki atau Cakar : kuning, putih dan lurik-luruk
Telur : Telur ayam arbain lebih besar dari ayam kampung dan ayam Bangkok. Dengan warna telur dominan warna putih sampai putih kecoklatan.
Bentuk Tubuh Ayam Arbain
Ayam Arbain betina maupun ayam arbain jantan memiliki penampilan tubuh yang sangat menarik, yaitu tubuhnya yang besar dan tegap, dengan warna bulunya lurik hitam atau warna lurik kuning keemasan.
Ayam Arbain ini akan bertelur pada umur 6 -7 bulan . Dari sebuah penelitian menyebutkan yang bahwa Ayam Arbain ini mampu bertelur sampai 180 butir per tahun.
Berat ayam Arbain pada saat baru menetas lebih besar kalau di bandingkan dengan ayam Bangkok maupun ayam kampung. Selain itu, berat ayam Arbain yang jantan lebih besar dibandingkan dengan ayam betina. Pertambahan berat ayam Arbain juga lebih besar dibanding dengan ayam buras lainnya.
Pertambahan bobot perminggu ayam Arbain
Sebagaimana tujuan awal dalam penyilangan beberapa jenis ayam ini yakni untuk mengambil kelebihan atau keunggulan dari masing-masing jenis ayam, dan terpadu menjadi jenis ayam yg berbeda. Di bawah ini adalah keunggulan atau kelebihan Ayam Arbain :
- Kepadatan daging ayam arbain menyerupai dengan daging Ayam Bangkok
- Pertumbuhan ayam arbain Relatif lebih cepat dari ayam buras.
- Produksi telur ayam arbain lebih tinggi dari ayam buras.
- Warna telur menyerupai Ayam Kampung dan Bangkok.
- Bentuk tubuh dan Warna bulu ayam arbain seperti ayam buras
- Ayam arbain relatif tahan cuaca dingin dibanding Ayam Bangkok.
- Rasa daging ayam arbain seperti Ayam Kampung
Demikianlah uraian singkat mengenai asal usul ayam arbain dan keunggulan ayam arbain, data peternakan ayam ini kami rangkum dari beberapa sumber.
Belum ada Komentar untuk "Beternak hewan, Jenis ayam petelur, beternak ayam hutan, jenis jenis ayam hasil persilangan "
Posting Komentar